Sunday 27 January 2013



Futur dan Terapinya
Q.S.Al Anbiya: 19-20
Futur adalah  putus (berasal dari kata La Yafturuun : tak pernah putus)
Ciri-cirinya :
1.         Awalnya semangat menjadi loyo, jenuh , bosan terputus bahkan berhenti dari yang sebelunya dilakukan.
Fenomena futur bisa melanda para aktivis dakwah.

Penyebab futur, antara lain :
1.         Berlebihan dalam beragama, memberatkan diri dan akan kalah orang2 yang seperti ini
Contoh :
a.       Kisah seorang wanita, Zainab di masjid Nabawi ia mengikat tali antar tiang untuk senantiasa ia dapat melaksanakan sholat jika ia ngantuk maka ia akan memegangi tali tersebut ini menjadi hal yang berlebihan. Suatu saat Rasullulah masuk dan menanyakan siapakan yang mempunyai tali tersebut? Kemudian sahabat menjawabnya ini punya Zainab untuk menahan rasa kantuk. Rasul memerintahkan sahabat untuk memutus tali tersebut. Karena sholat harus dalam keadaan fresh, jika lelah maka istirahatlah.
b.       Ada 3 orang sahabat datang ke tempat Rasul dan bertemu dengan Aisyah. Mereka ingin menanyakan ibadahnya Rasulullah. Aisyah menjawab tentang bagaimana ibadahnya Rasul. Dan mereka menyimpulkan bahwa wajar jika Rasul beribadah seperti itu karena Rasul dijamin masuk surga. Sehingga mereka akan melaksanan ibadah lebih dibandingkan Rasul. Satu akan beribadah sepanjang malam, dua puasa sepanjang masa, tiga meninggalkan keluarga dan tidak akan menikah. Kemudian mereka pergi meninggalkan rumah rasul. Kemudian Rasulullah pulang, dan Aisyah menceritakan kejadian tersebut kepada Rasul (ibrah : ingatkan saudaramu jika ada sesuatu hal yang salah). Kemudia Rasulullah menemui ketiga orang tersebut, dan menyampaikan bahwa Rasul sholat malam dan tidur, berpuasa dan berbuka, aku berkeluarga dan aku juga menikah.
c.        Sahabat Salman Al Farisy bersahabat dengan Abu Darda. Kemudian Salman silaturahim ke tempat Abu Darda. Kemudian ia melihat istrinya dan berantakan. Kemudian ia bertanya, kenapa kalian seperti ini? Kata Umu darda, sesungguhnya Abu Darda meninggalkan dunia (istri adl bagian dunia). Salman ditawari makanan, dan Abu Darda menyampaikan silahkan makan karena aku sedang berpuasa. Salman menjawab, aku tidak mau makan jika kamu tidak maka. Kemudian Abu Darda berbuka dan makan. Kemudian Salman bermalam di rumah Abu Darda. Setiap malam Abu Darda sholat malam. Keduanya berpura-pura tidur. Kemudian Abu Darda bangun dan sholat, kemudian Salman bangun dan mengajak Abu darda tidur. Kemudian di sepertiga malam terakhir Salman bangun dan mengajak sholat malam bersama sampai subuh. Salman menyanpaikan kepada Abu Darda, Allah punya hak dengan ibadahmu, jasad punya hak maka tunaikan pun juga dengan keluargamu. Salman menceritakn kepada Rasul dan Rasul menetapkan benar.
Hadits Rasul :
-          “Sesungguhnya agama Islam ini mudah, dan tidaklah seorang2 memberat-beratkan diri dalam agamanya melainkan ia akan dikalahkan”. (HR Bukhori Muslim)
-         “Lakukanlah amal sesuai dengan sunnahmu, sesungguhnya Allah tidak merasa jenuh sampai engkau merasa jenuh, lakukan amalan yang kontinu walaupun sedikit”.(HR Bukhori Muslim)

2.       Israf (melampaui batas pada hal2 mubah walaupun boleh) tidak terkait dalam ibadah khoshoh, Misal dalam hal makanan, berpakaian. Q.S .Al ‘araf:31
a.       Berlebihan dalam makan dan minum menyebabkan penyakit baik jasad maupun hati. Jasad : mudah ngantuk, banyak tidur, kegemukkan, subur berbagai penyakit. Kemudian berdampak maknawiyah menjadi malas, sulit untuk berkonsentrasi, menghafal, semangat mencari ilmu berkurang, rasa empatinya berkurang  tidak mau berkorban (bakhil), sulit sekali  air matanya tumpah karena Allah.
b.       Berlebihan dalam berpakaian, batasnya : menutup aurat, tidak ketat dan tidak transparan.

3.       Tidak sabar dalam menghadapi ujian nikmat maupun cobaan
Q.S. Al Kahfi : 28
Misal : Sahabiyah Saibah, pada saat perang uhud ia mengitari Rasulullah dengan kudanya dan membawa alat perang saat Rasul terluka.
Futur disebabkan karena cinta dunia dan aksesorisnya.
Menguji teman baik :
-         Saat berbisnis, masihkah konsep Islam dipegang?
-         Saat perjalanan, sedang dalam masa sulit. Rasa egois akan muncul.
-         Telah hidup berdampingan, ketahuan aslinya

Kisah seorang wanita sholiha yang oleh Rasul dijamin masuk surga. Wanita yang hitam kelam datang kepada Rasul. Ya Rasul doakan saya karena saya terkena penyakit ayan shg bisa terlihat aurat saya. Rasul menjawab bersabarlah maka kalian akan mendapatkan surga, dan jika kalian meminta saya mendoakan maka akan saya doakan. Kemudian wanita tersebut menjawab, saya akan berusaha bersabar dan doakan saya agar saya tidak terbuka auratnya.
è Minta didoakan agar auratnya tidak terlihat. Bukan karena dunia
è Boleh minta doa kepada orang yang sholeh-sholehah, syaratnya masih hidup tidak boleh kepada orang2 yang sudah meninggal
-         Ciri orang yang shaleh : tidak mengobral doa

4.       Tidak berusaha mencari dan membentuk biah khasanah (lingkungan yang baik)
Q.S. Al Mu’minun : 8
Kawan dunia = Kawan akhirat
-         Jika  berkawan dengan penjual minyak wangi, maka akan dapat wanginya. Sedangkan jika bermain dengan pandai besi, maka minimal kita mendapat bau besinya. à kawan sangat berpengaruh
-         Sabda Rasul “ maukah aku beritahu sebaik-baik manusia? Yaitu orang-orang yang bila memandangnya akan mengingatkan kepada Allah”. à menjadikan orang lain bersemangat.
Q.S.An Nisa : 69
à taat kepda Allah dan Rasul-Nya maka Allah akan mengumpulkannya di surga, yakni :
1.         Para nabiyyin àCarilah kawan yang senantiasa meneladani Rasulullah
2.       Orang2 yang shidiq à benar niatnya, motivasi  mjd penting. Benar lisannya, bisa dipegang janjinya,
3.       Orang2 yang shaleh à Q.S.3:114
4.       Orang yang mati syahid à cita2ny adl mati syahid,
Diskusi:
1.         Jika kita dihadapkan pada lingkungan yang baik, dan ada keinginan untuk masuk ke dalam lingkungan yang belum baik?
è Boleh saja memasuki lingkungan yang belum baik dan berusaha untuk menciptakan biah yang khasanah salah satunya kita harus tetap mempunyai lingkungan yang baik
Q.S.Ibrahim: 24 à perumpamaan kalimat yang baik : seperti pohon yang baikà lama kan masa hidupnya, lama juga masa tarbiyahnya. Pohon yang baik : akar yang kuat (pondasi, akidah yang kuat), daunnya menjulang ke langit, menghasilkan buah dg seizing Allah, jika dilempari kotoran maka akan dijadikan pupuk, dilempar batu kasih buah. Mempunyai banyak keturunan.